Dalam era di mana pengaruh gender dan seksualitas semakin kuat dalam budaya populer, tantangan bagi orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dari pengaruh yang merusak identitas mereka menjadi semakin besar. Semakin kuatnya gerakan LGBTQ++ yang mengancam generasi menjadi sorotan Cahaya Bagi Negeri kali ini.
Mark McClendon, host acara ini dan juga Ketua Yayasan Cahaya Bagi Negeri menekankan bahwa LGBTQ++ telah berevolusi dari sebuah gerakan menjadi sebuah paham ideologi. Pada akhirnya ideologi ini berusaha memaksa orang untuk menyetujui pemikiran dan paham mereka. Padahal ideologi tidak hanya berdampak merusak pada citra diri generasi, namun juga mematikan.
Diskusi yang menyoroti bagaimana gerakan LGBTQ+ berusaha mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap gender dan seksualitas kali ini menghadirkan Toninardi Wijono , seorang pemimpin gerakan Jendela 4-14 Indonesia, dan Dr. Richo Kaesmetan, seorang praktisi medis, memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana anak-anak dapat terpengaruh oleh ideologi LGBTQ++.
Dalam diskusi yang mendalam ini, para ahli menggarisbawahi bahwa identitas anak-anak tidak hanya dibentuk oleh faktor genetik, tetapi juga oleh lingkungan dan pengalaman mereka. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan arahan yang benar kepada anak-anak mereka dan membimbing mereka melewati pengaruh yang mungkin merusak.
Mark McLendon menekankan bahwa sebagai orang tua, kita harus memahami betapa pentingnya memberikan pendidikan yang benar kepada anak-anak kita tentang identitas yang benar. Dia menegaskan bahwa orang tua harus menjadi "gatekeeper" dalam melindungi anak-anak dari pengaruh yang dapat merusak identitas mereka. Bagaimana cara orangtua melakukan hal ini? Temukan jawabannya dalam episode ini.
TONTON EPISODE LAINNYA:
VIDEO: Pernikahan Anda Dijamin Menjadi Lebih Bahagia Jika Tahu Kebenaran Ini
VIDEO: DUNIA DIGITAL MEMBUAT KELUARGA SEMAKIN JAUH ?